Jumat, 28 Maret 2008

Cegah Kanker Dengan Kombucha

Nah, berbicara mengenai suplemen, nama “kombucha” mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Meski demikian, kombucha sebenarnya sudah digunakan manusia selama berabad-abad. Berdasarkan beberapa temuan di lapangan, kombucha mengandung berbagai zat dan bahan metabolit yang sangat berguna bagi tubuh. Bahkan, bisa mencegah dan menyembuhkan berbagai keluhan serta penyakit yang sering diderita manusia.

Salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan mengonsumsi teh kombucha ini adalah kanker. Hal ini terjadi pada penduduk Kargasok di Rusia. Penduduk di sana memiliki kebiasaan mengonsumsi kombucha secara teratur. Berdasarkan survei, jarang sekali penduduk Kargasok menderita penyakit kanker.

Hal ini tentunya sejalan dengan temuan di bidang kedokteran. Dalam melawan kanker, kombucha berperan mengendalikan sistem kekebalan tubuh. Zat-zat yang dikandungnya akan mengurangi, bahkan membunuh mikroba patogen sebagai salah satu penyebab kanker yang tidak dapat tumbuh subur di lingkungan yang basa sehingga tubuh menjadi kuat. Lingkungan basa ini disebabkan oleh kandungan asam laktat yang tinggi dalam cairan kombucha.

Pengobatan kanker stadium awal, termasuk tumor, dengan cara mengonsumsi kombucha sebenarnya menganut prinsip “jamur dilawan dengan jamur”. Prinsipnya adalah mikroorganisme patogen dilawan oleh mikroorganisme baik.

Beberapa senyawa seperti asam asetat dan asam glukoronat dalam teh kombucha diketahui sebagai penangkal racun. Asam laktat dan asam karbonat yang dihasilkan kombucha juga membantu mencegah kanker dengan cara mengatur kestabilan pH darah. Polifenol yang dikandung kombucha memiliki efek antioksidan kuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Teh kombucha tidak hanya berkhasiat mencegah penyakit kanker saja. Masih banyak penyakit lain, seperti lever, darah tinggi, stroke, dan sebagainya, yang bisa dicegah dengan mengonsumsi teh kombucha ini. Khasiat teh kombucha ini selengkapnya bisa Anda baca dalam buku Kombucha: Teh dengan Seribu Khasiat yang ditulis oleh dr. Henry Naland, Sp. B (K) onk.

Buku terbitan AgroMedia Pustaka ini membahas secara tuntas mengenai minuman yang terkenal dengan sebutan “Tea of Immortality” atau “Teh Keabadian”. Mulai dari kandungan & khasiat teh kombucha, pembuatan teh kombucha, hingga kesaksian para peminum kombucha.

Peluang Usaha Cacing Sutra

Pembudidayaan cacing sutra yang terbilang rumit dan Pembudidayaan cacing sutra yang terbilang rumit dan sangat menyita waktu, nampaknya menjadi faktor penyebab mengapa banyak orang yang enggan membudidayakannya. Namun, keberadaan cacing sutra di alam tidaklah menentu. Tentunya hal ini berpengaruh pada keberadaan cacing sutra di pasaran.

Sifatnya yang fluktuatif inilah yang bisa dijadikan peluang sekaligus tantangan yang menggiurkan, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa bisnis.

Ditunjang dengan permintaan pasar yang cukup besar dan luas, tentunya bisnis ini patut dirambah. Pemasaran cacing sutra sangat terkait dengan kegiatan pembenihan ikan konsumsi dan pembudidayaan ikan hias, baik dari daerah perkotaan maupun pedesaan.

Lantas, bagaimana dengan harga jualnya? Tenang saja, cacing sutra memiliki harga jual yang cukup menggiurkan meski harganya sangat fluktuatif dan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Cacing sutra dalam kondisi hidup dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan cacing sutra kering atau beku. Sebagai contoh, harga cacing sutra di Jakarta mencapai Rp 15.000 – 20.000/liter. Sementara itu, di kota Padang harganya Rp 7.000/liter.

Tentunya bisa Anda bayangkan, berapa keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini apalagi jika kebutuhannya begitu cepat dan dalam jumlah besar. Selamat mencoba!

Tulisan ini disarikan dari buku Peluang Usaha Budi Daya Cacing Sutra karya Khairuman, SP, Ir. Khairul Amri, M.Si, dan Toguan Sihombing yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka.

sangat menyita waktu, nampaknya menjadi faktor penyebab mengapa banyak orang yang enggan membudidayakannya. Namun, keberadaan cacing sutra di alam tidaklah menentu. Tentunya hal ini berpengaruh pada keberadaan cacing sutra di pasaran.

Sifatnya yang fluktuatif inilah yang bisa dijadikan peluang sekaligus tantangan yang menggiurkan, terutama bagi mereka yang memiliki jiwa bisnis.

Ditunjang dengan permintaan pasar yang cukup besar dan luas, tentunya bisnis ini patut dirambah. Pemasaran cacing sutra sangat terkait dengan kegiatan pembenihan ikan konsumsi dan pembudidayaan ikan hias, baik dari daerah perkotaan maupun pedesaan.

Lantas, bagaimana dengan harga jualnya? Tenang saja, cacing sutra memiliki harga jual yang cukup menggiurkan meski harganya sangat fluktuatif dan berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Cacing sutra dalam kondisi hidup dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan cacing sutra kering atau beku. Sebagai contoh, harga cacing sutra di Jakarta mencapai Rp 15.000 – 20.000/liter. Sementara itu, di kota Padang harganya Rp 7.000/liter.

Tentunya bisa Anda bayangkan, berapa keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini apalagi jika kebutuhannya begitu cepat dan dalam jumlah besar. Selamat mencoba!

Tulisan ini disarikan dari buku Peluang Usaha Budi Daya Cacing Sutra karya Khairuman, SP, Ir. Khairul Amri, M.Si, dan Toguan Sihombing yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka.

Selasa, 25 Maret 2008

Memilih Indukan Cupang Yang Berkualitas

Ukuran : 17,5 x 24 cm
Tebal : 44 BW + 48 FC
Cetakan : 1
ISBN : 979-006-158-7
Harga : Rp 30.000

Sinopsis :
Memelihara dan merawat ikan hias memang gampang-gampang susah. Seperti
juga makhluk hidup lainnya, ikan hias membutuhkan perawatan khusus agar
dapat tumbuh baik dan sehat. Jika salah perawatan, dipastikan ikan hias
yang dipelihara akan lambat tumbuh, mudah terserang penyakit, bahkan
mudah mati.

Buku ini mengupas cara pemeliharaan dan perawatan ikan-ikan hisa yang
populer dan banyak dipelihara hobiis, seperti arwana, cupang hias,
discus, guppy, koi, koki, dan lou han. Aspek yang dibahas cukup komplet,
dari pengenalan jenis, cara memilih akuarium, cara menjaga kualitas air,
hingga pemberian pakan yang cocok untuk masing-masing jenis ikan hias.
Tak kalah pentingnya, buku ini juga dilengkapi dengan cara mengatasi
penyakit yang kerap menyerang masing-masing jenis ikan hias.